Ahmad Najib Apresiasi Kinerja Pelaku Industri Tekstil di Tengah Tekanan Ekonomi Global

18-05-2025 / KOMISI XI
Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Najib Qodratullah saat kunjungan kerja spesifik (kunspek) Komisi XI DPR RI ke perusahaan tersebut yang berlokasi di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jumat (16/5/2025). Foto: Eki/vel

PARLEMENTARIA, Kabupaten Bandung – Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Najib Qodratullah menyampaikan apresiasinya terhadap salah satu industry tekstil, PT Budi Agung Sentosa, yang dinilai berhasil menjaga kinerja dan tetap berinvestasi di tengah tantangan ekonomi global. Hal ini disampaikannya usai kunjungan kerja spesifik (kunspek) Komisi XI DPR RI ke perusahaan tersebut yang berlokasi di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jumat (16/5/2025).


“Jadi hari ini kita kunjungan sekaligus melakukan sidak ke perusahaan untuk memastikan apa yang menjadi isu selama ini, terkait dengan tekstil, seperti isu dumping dan sebagainya. Kita lihat di lapangan dan pada kenyataannya itu tidak terjadi,” ujar Najib.

 

Menurutnya, perusahaan yang dikunjungi merupakan salah satu contoh industri yang mampu bertahan dan berkembang di tengah tekanan global. “Mereka berani melakukan investasi di tengah-tengah kondisi ekonomi global yang sangat tidak baik-baik saja. Saya pikir pemerintah juga harus terus mendukung agar industri tekstil ini bisa bertahan dan berkembang,” ungkap Politisi Fraksi PAN ini.

 

Selain mengapresiasi kinerja perusahaan, Najib juga menyoroti perlunya evaluasi terhadap sejumlah kebijakan fiskal pemerintah. Ia menyebut beberapa aturan di bawah Kementerian Keuangan, seperti Peraturan Menteri Keuangan (PMK), masih perlu penyesuaian agar lebih berpihak kepada pelaku industri tekstil. “Perlu ada beberapa revisi terhadap kebijakan PMK yang selama ini dianggap kurang mendukung usaha di bidang tekstil,” tegasnya.


Najib juga menyoroti pentingnya peran Bea Cukai dalam memfasilitasi pelaku usaha tekstil, khususnya terkait proses impor bahan baku.

 

“Kami juga ingin mengimbau kepada Bea Cukai untuk memberikan akses kemudahan manakala para pengusaha melakukan impor bahan baku, terutama jika mereka sudah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan,” jelasnya.


Lebih lanjut, ia menyoroti proses dwelling time yang dinilai masih terlalu lama dan dapat membebani pelaku industri dari sisi biaya logistik. “Masalah dwelling time ini cukup krusial karena bisa menimbulkan beban biaya yang besar bagi industri,” tutupnya. (eki/aha)

BERITA TERKAIT
Ekonomi Global Tak Menentu, Muhidin Optimistis Indonesia Kuat
15-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Makassar - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa ketidakpastian ekonomi global yang utamanya dipicu konflik di berbagai belahan dunia,...
BI Harus Gencar Sosialisasi Payment ID Demi Hindari Misinformasi Publik
14-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Balikpapan — Peluncuran Payment ID sebagai identitas tunggal transaksi digital terus disorot. Meskipun batal diluncurkan pada 17 Agustus 2025...
Komisi XI Minta BI Lakukan Sosialisasi Masif Penggunaan ID Payment
14-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Batam-Komisi XI DPR RI menyoroti isu Payment ID yang belakangan menuai polemik di tengah masyarakat. Polemik tersebut terjadi lantaran...
PPATK Jangan Asal Blokir Rekening Masyarakat
13-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Makassar - Pemblokiran puluhan juta rekening oleh Pusat Pelaporan Analisis Transaksi dan Keuangan (PPATK) menimbulkan polemik. Diberitakan di berbagai...